Mikrokontroller, sebagai suatu terobosan teknologi mikrokontroler
dan microkomputer, hadir memenuhi kebutuhan pasar (market need) dan teknologi
baru. Sebagai teknologi baru, yaitu teknologi semi konduktor dengan kandungan
transistor yang lebih banyak namun hanya membutuhkan ruang kecil serta dapat
diproduksi secara massal (dalam jumlah banyak) sehingga harga menjadi lebih
murah (dibandingkan
microprocessor). Sebagai kebutuhan pasar, mikrokontroler hadir untuk memenuhi selera industri dan para konsumen akan kebutuhan dan keinginan alat-alat bantu dan mainan yang lebih canggih serta dalam bidang pendidikan.
microprocessor). Sebagai kebutuhan pasar, mikrokontroler hadir untuk memenuhi selera industri dan para konsumen akan kebutuhan dan keinginan alat-alat bantu dan mainan yang lebih canggih serta dalam bidang pendidikan.
Microcontroller ATmega8535 merupakan salah satu
keluarga dari MCS-51 keluaran Atmel. Jenis Microcontroller ini pada prinsipnya
dapat digunakan untuk mengolah data per bit ataupun data 8 bit secara
bersamaan. Beberapa fasilitas yang dimiliki oleh microcontroller ATmega8535
adalah sebagai berikut :
1. Saluran I/O sebanyak 32 buah terbagi menjadi 4 port.
2. ADC sebanyak 6 saluran dengan 4 saluran 10 bit dan 2 saluran 8 bit.
3. Tiga buah timer counter, dua diantaranya memiliki fasilitas
pembanding.
4. CPU dengan 32 buah register.
5. EEPROM sebesar 512 byte.
6. Empat buah programable port I/O yang masing-masing terdiri dari
delapan buah jalur I/O. 7. Memori flash sebesar 8K bites system Self-progamable
Flash.
8. Kemampuan untuk melaksanakan operasi aritmatika dan operasi logika.
9. Kecepatan dalam melaksanakan instruksi per siklus 1 mikrodetik pada
frekuensi 16 MHz.
Konstruksi ATmega8535
Microcontroller
ATmega8535 hanya memerlukan tambahan 3 kapasitor, 1 resistor dan 1 kristal
serta catu daya 5 volt. Kapasitor 10 micro-fard dan resistor 10 kilo Ohm
dipakai untuk membentuk rangkaian riset. Dengan adanya rangkaian riset ini
ATmega8535 otomatis diriset begitu rangkaian menerima catu daya. Kristal dengan
frekuensi maksimum 24MHz dan kapasitor 30 mikro-farad dipakai untuk melengkapi
rangkaian oscilator pembentuk clock yang menentukan kecepatan kerja
Microcontroller.
Microcontroller memiliki dua macam memori yang sifatnya berbeda,
yaitu :
1. Read Only Memory (ROM) yang isinya tidak berubah meskipun IC kehilangan
catu daya. Sesuai dengan keperluannya, dalam susunan MCS-51 memori penyimpanan
program ini dinamakan sebagai memori program.
2. Random Access Memory (RAM) isinya akan sirna begitu IC kehilangan catu
daya, dipakai untuk menyimpan data pada saat program bekerja. RAM yang dipakai
untuk menyimpan data ini disebut sebagai memori data.
Ada
berbagai jenis ROM. Untuk Microcontroller dengan program yang sudah baku dan
diproduksi secara massal, program diisikan kedalam ROM pada saat IC
Microcontroller dicetak dipabrik IC. Untuk keperluan tertentu Microcontroller
menggunakan ROM yang dapat diisi ulang atau Programble-Eraseable ROM yang
disingkat menjadi PROM (PEROM). Jenis memori yang dipakai untuk memori program
ATmega8535 adalah flash PEROM, program untuk mengendalikan Microcontroller
diisikan ke memori itu lewat bantuan alat yang dinamakan sebagai ATmega8535
flash PEROM Programmer.
ATmega8
dilengkapi UART (Universal Asyncronous Receiver/Transmiter) yang biasa dipakai
untuk komunikasi data secara seri. Jalur untuk komunikasi data seri (RXD dan
TXD) diletakkan berhimpitan dengan P1.0 dan P1.1. pada kaki nomor 2 dan 3,
sehingga kalau sarana input/output bekerja menurut fungsi waktu. Clock
penggerak untaian pencacah ini bisa berasal dari oscillator kristal atau clock
yang diumpan dari luar lewat T0 dan T1/T0 dan T1 berhimpitan dengan P3.4 dan
P3.5, sehingga P3.4 dan P3.5 tidak bisa dipakai untuk jalur input/output paralel
kalau T0 dan T1 dipakai. (Setiawan Afrie, Mikrokontroler
ATmega8535, Andi, Jakarta, 2010)
Pin-Pin pada Microcontroller ATmega8535
{ 0 komentar... read them below or add one }
Posting Komentar